7 of 59 menu

Prinsip Pemrograman DRY

Prinsip pemrograman DRY (Don’t repeat yourself) berasumsi pemisahan sistem besar, contohnya, perangkat lunak yang dikembangkan oleh Anda menjadi komponen-komponen yang lebih kecil dan tidak berulang. Jika Anda memiliki beberapa komponen yang menjalankan tugas-tugas yang sama, maka menurut prinsip DRY sebaiknya kurangi jumlahnya, idealnya, agar setiap komponen tidak terulang.

Setelah sistem dipisah menjadi komponen-komponen, yang bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas-tugas yang jelas didefinisikan, mereka dapat diorganisir ke dalam kelas, yang disebut arsitektur modular.

Untuk membangun sistem dengan benar menurut prinsip DRY, perlu mematuhi aturan-aturan berikut:

  • Sebelum memulai pekerjaan pada proyek, bayangkan proyek tersebut dalam bentuk skema grafis, yang terbagi menjadi komponen-komponen visual.
  • Saat mengerjakan komponen proyek yang kompleks, komponen tersebut juga sebaiknya direpresentasikan secara grafis dalam bentuk diagram UML atau alat serupa.
  • Dalam skema grafis, harus ditunjukkan dengan jelas hierarki dan peran setiap komponen proyek.
  • Juga dalam skema, harus ditunjukkan hubungan komponen-komponen Anda dengan komponen-komponen peserta proyek lainnya, serta cabang proyek mana yang akan menjadi umum atau privat.
  • Perlu menghindari hubungan kaku antara komponen, karena hal tersebut berdampak negatif pada efisiensi seluruh arsitektur proyek.

Lihat juga

  • prinsip SOLID,
    yang memberikan rekomendasi untuk perangkat lunak berbasis OOP
  • prinsip KISS,
    yang mengasumsikan penolakan terhadap kompleksitas perangkat lunak
  • prinsip YAGNI,
    yang mengasumsikan penolakan terhadap fungsionalitas perangkat lunak yang berlebihan
  • prinsip CQS,
    yang menetapkan hanya satu perintah untuk setiap fungsi
  • prinsip LoD,
    yang diterapkan dalam pengembangan perangkat lunak
  • prinsip pemisahan tanggung jawab,
    yang diterapkan dalam pengembangan perangkat lunak
himsittrby